Selasa, 11 Oktober 2011

Warisan Anak Cucu

LESTARIKAN ALAM INI, WARISKAN ILMU INI.... UNTUK TEMAN, KAWAN DAN ANAK CUCU KITA......

Jangan pernah malas menunggu waktu, mari ayunkan kaki ini menggapai hari depan. Anggap saja kegiatan ini sebagai pensiun atau warisan untuk anak-anak kita. Mari kita galakkan penghijauan, minimal bermanfaat bagi kita dan alam ini.
 
Tanaman Jati 
  • Tanaman jati biasanya tumbuh di daerah berkapur, karena pada kondisi lahan ini akan menghasilkan kualitan kayu yang baik.
  •  Untuk menanam jati diperlukan jarak tanam antara 2 sampai 3 meter. Dalam 1 ha bisa ditanam sebanyak 900 - 1.100 pohon.
  • Jati adalah tanaman yang tahan bantingan, dengan kondisi tanah yang keringpun mereka mampu bertahan, tanaman ini tidak memerlukan penanganan khusus.
  • Perhatian pada pertumbuhannya hanya dibutuhkan pada 2 - 3 tahun pertama, dengan memberinya pupuk setiap 4 atau 6 bulan sekali.  Bila dirasa pohon telah kokoh tanaman ini dapat dibiarkan tumbuh sendiri.
  • Sejak ditanam sampai tahun ketiga selain pemberian pupuk pemotongan dahan-dahan yang  tidak diperlukanpun sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil batang tanaman jati yang lurus dan tidak banyak bercabang. Dengan pisau yang tajam batang yang tidak diperlukan dipotong dan bekas luka potongannya diberi ter / aspal cair atau cairan anti termite (bisa dibeli ditoko bangunan), Maksudnya agar bekas potongan tersebut tidak dimasuki hama penggerek yang bisa membuat pohon keropos didalamnya.  Apapun bentuk luka yang ada disarankan ditutup oleh cairan tersebut.
  • Penjarangan pohon. Dilakukan setalah jati berusia 5 dan 7 tahun. Artinya pada usia tersebut sebagian jati ditebang kira-kira sejumlah 20% (di tahun kelima) dan 10 % (ditahun ke tujuh), dengan maksud agar jarak pohon bisa semakin lebar dan pohon bisa mendapat mendapatkan sinar matahari dengan baik.
  • Berilah no urut pada jati-jati yang ditanam tersebut agar bisa dengan mudah kita mengontrol jumlah tanaman kita, saat kita inspeksi.
  • Yang penting diperhatikan pada perkebunan jati adalah penjagaannya. Dengan melibatkan penduduk setempat untuk menjaga dan merawat tanaman jati, kita dapat mensejahterakan mereka. Dengan itu mereka bisa mendapat hasil dari tanaman tumpang sari pada lahan tanaman jati tersebut. Berikan insentive kepada mereka, berupa pensiun sebesar 1% dari hasil panen bila pohon2 yang ditanam terjaga dengan baik. 
  • Bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat untuk penjagaan bersama terhadap tanaman jati kita, yaitu dengan membagi 1% dari hasil panen kepada kelurahan setempat.Jangan lupa pada saat memanen hasil, minta faktu (istilah pedagang kayu "SAKO") dari Pemerintah setempat sebagai surat jalan untuk mengangkut hasil panen kayu jati menuju tempat pengiriman, agar dijalan tidak terkena razia. 
  • Setelah tanaman berumur 7 tahun kita bisa menebang kayu jati sesuai kebutuhan.  Pada umumnya dipasaran kayu jati bisa mempunyai nilai ekomonis yang bagus dengan diameter minimum 30cm (kira-kira 12 - 15 tahun) tergantung mutu pemeliharaan.
Kendala terbesar adalah ilegal logging...... Minimalkan dengan menempuh langkah yang saya sarankan tersebut diatas.

MARILAH KITA BERSAMA-SAMA MELESTARIKAN ALAM SAMBIL MENIKMATI HASILNYA SEBAGAI WARISAN KEPADA ANAK-ANAK KITA NANTI.


atlanticearth@gmail.com.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar